PBK

Learning 2.0 

merupakan sebuah terobosan baru terhadap suatu motede pembelajaran elektronik yang terinspirasi oleh perkembangan teknologi web 2.0
Dalam metode pembelajaran konvensional umumnya seperti pembelajaran dikelas dan e-learning, pelajar hanya mendapat informasi yang disampaikan menggunakan teknologi internet yang sering disebut VLE (virtual learning environtment) dan pengajar yang menentukan pembelajaran. Learning 2.0 adalah perubahan mendasar dalam metodologi pembalajaran yang menempatkan peserta didik dipusat pembalajaran dan mengontrol pembelajaran. Learning 2.0 tidak menggantika cara konvesional belajar, melainkan menambah metode konvensional belajar yang erat hubungannya dengan web 2.0 dan sistem didalamnya. Dalam Learning 2.0 memiliki penekanan pada pembelajaran yang sifatnya social dan penggunaan perangkat lunak social ( Social Networkking ) seperti blog, wiki, podcast dan secondlife. Dibandingkan dengan pembalajaran yang disebut VLE (virtual learning environtment) dimana peran peserta didik sebelumnya terdiri dari membaca dan mempersiapkan tugas, kemudian guru mengevaluasi. Maka dalam Learning 2.0 perangkat web 2.0 menjadi sebua nilai tambah bagi penggunaan LMS (learning management system) untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran. Wahana jejaring social yang kian marak pada era sekarang, seperti Facebook dan Twitter, WordPress, Google Docs, Youtube sangat mendobrak kebiasaan belajar formal. Dimana peserta didik akan lebih tertarik sehingga menjadi lebih senang dalam belajar dibandingkan dengan menggunakan lingkungan belajar formal saja.





Kesimpulan dari Learning 2.0 adalah merupakan metode pembelajaran menggunakan teknologi informasi, yang memungkinkan akan mempermudah proses pembelajaran dengan berbagai sumber pengetahuan yang ada di Internet.

Contoh kasus : Penggunaan Klasiber.
Mahasiswa Teknik Informatika menggunakan Klasiber adalah mengumpulkan tugas, diskusi, mendownload bahan kuliah dll.


Sumber :
http://fahmiazis.wordpress.com/


Bahan Ajar dengan aplikasi eXelearning

eXelearning adalah sebauh aplikasi (open source) yang bisa kita gunakan untuk menyusun bahan ajar dalam bentuk web. Dari aplikasi eXelearning bisa mengexport conten yang dibuat menjadi paket konten IMS, SCROM1.2, dan tentu saja Web Site.


Dalam mempersiapkan materi atau bahan ajar di E-learning atau Learning Manajemen System kita tentu harus terhubung ke sistem tersebut untuk bisa menambahkan konten di dalamnya, tentunya itu tidak menjadi masalah ketika kita sudah terhubung dengan server e-learning tersebut.


Tetapi banyak dari kita yang mempunyai waktu kosong di rumah dan belum mempunyai koneksi internet ke server e-learning atau Learning Management System (LMS), maka solusinya adalah menggunakan eXelearning untuk mempersiapkan materi tersebut secara offline, kemudian setelah materi siap, kita tinggal export dari eXelearning ke dalam bentuk SCROM1.2 yang kemudian bisa kita import ke dalam mata pelajaran kita di e-learning atau LMS.



Sumber http://maryanto.wordpress.com/2011/08/08/mempersiapkan-bahan-ajar-di-e-learning-lms-dengan-aplikasi-exelearning/



Web 1.0, 2.0 dan 3.0Web adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URL). Web adalah sebuah penyebaran informasi melalui internet. Sebenarnya antara www (world wide web) dan web adalah sama karena kebanyakan orang menyingkat www menjadi web saja. Web merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari dunia internet. Melalui web, setiap pemakai internet bisa mengakses informasi-informasi di situs web yang tidak hanya berupa teks, tetapi juga dapat berupa gambar, suara, film, animasi, dll. Sebenarnya, web merupakan kumpulan-kumpulan dokumen yang banyak tersebar di beberapa komputer server yang berada di seluruh penjuru dunia dan trehubung menjadi satu jaringan melalui jaringan yang disebut internet.
Penjelasan
Web 1.0
Web 1.0 masih mengandalkan halaman statis dari tag-tag HTML sehingga pengunjung hanya dapat mencari sesuatu atau yang sering disebut “searching” , dan melihat-lihat “browsing” informasi-informasi yang ada pada web, kita juga tidak dapat memberi komentar apa- apa, karna web 0.1 tidak mendukung aplikasi tersebut, dan jika kita ingin mendapatkan informasi dari web yang inginkan kita kunjungi, user harus datang ke web tersebut. elemen yang biasa digunakan dalam Web 1.0 adalah:
Halaman statis, Tombol GIF dan Framesets.
Teknologi web ini memiliki ciri-ciri umum yang mencolok yaitu consult, surf dan search. Secara umum, Web 1.0 dikembangkan untuk pengaksesan informasi dan memiliki sifat yang sedikit interaktif.Secara garis besar, sifat Web 1.0 adalah Read.
Contoh yang paling gampang dalam Web 1.0 adalah situs-situs personal. Berbeda dengan blog,dan layanan sejenisnya, karna situs personal hanya berpusat pada satu orang.
Web 2.0
Web 2.0 muncul sekitar tahun 2003 atau 2004, dimana para pengguna website-pun dapat berkomunikasi 2 arah dan memiliki berbagai kelebihan lainnya. Pada Web 2.0, sebagai pengunjung Anda dapat melakukan kontribusi dan memiliki hak untuk read-write, di mana Anda dapat berperan aktif pada website tersebut. Istilah “sharing” mulai umum digunakan dalam konsep Web 2.0. Web 2.0 merupakan revolusi bisnis di industri komputer yang disebabkan oleh penggunaan internet sebagai platform, juga merupakan suatu percobaan untuk memahami aturan untuk mencapai keberhasilan platform baru.
Web 3.0
Web 3.0 adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Konsep Web 3.0 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2001, saat Tim Berners-Lee, penemu World Wide Web, menulis sebuah artikel ilmiah yang menggambarkan Web 3.0 sebagai sebuah sarana bagi mesin untuk membaca halaman-halaman Web. Hal ini berarti bahwa mesin akan memiliki kemampuan membaca Web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software. Beberapa ahli bahkan menamai Web 3.0 sebagai Web Semantik itu sendiri.
Keunikan dari Web 3.0 adalah konsep dimana manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Kita bisa meminta Web untuk mencari suatu data spesifik tanpa bersusah-susah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Web 3.0 juga mampu menyediakan keterangan-keterangan yang relevan tentang informasi yang ingin kita cari, bahkan tanpa kita minta.
Web 3.0 terdiri dari:
Web semantik
Format mikro
Pencarian dalam bahasa pengguna
Penyimpanan data dalam jumlah besar
Pembelajaran lewat mesin
Agen rekomendasi, yang merujuk pada kecerdasan buatan Web
Perbedaan
Perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0 yaitu :
Perilaku pengguna Membaca Menulis
Pelaku utama Perusahaan Pengguna/Komunitas
Hubungan dengan server Client-server Peer to peer
Bahasa pemrograman penampil konten HTML XML
Pola hubungan penerbit-pengguna Searah Dua arah/ Interaktif
Pengelolaan konten Taksonomi/direktori Folksonomi/penanda/tag
Penayangan berbagai kanal informasi Portal RSS/Sindikasi
Hubungan antar pengakses Tidak ada Berjejaring
Sumber konten Penerbit/pemilik situs Pengguna
Beberapa bayangan konsep Web 3.0 antara lain:
1. Realisasi Semantic Web
Semantic web cukup dipercaya sebagai wujud dari Web mendatang, dengan kecerdasan buatan, Web mendatang diharapkan akan merealisasikan konsep semantic web dan menjadi generasi selanjutnya dari WWW.
2. Evolusi 3D
Tidak mengherankan bahwa kemampuan 3D selalu merupakan cerminan masa depan, evolusi 3D telah terjadi pada game animasi, dan lain-lain, walaupun saat ini masih belum mengubah mayoritas wajah web. Tampilan 3D bisa jadi memang dihindari oleh sebagian pengakses Internet karena tampilan dan proses 3D berarti pula pertukaran data yang lebih besar dan tentu berpengaruh pada kecepatan maupun biaya yang dikeluarkan. Tentunya, evolusi 3D ini hanya akan berhasil jika infrastruktur di masa mendatang telah mendukung pengguna Internet pada umumnya.
3. Web sebagai Database
Masih sering kita dengar istilah web statik dan web dinamis, Skema OWL. web statik menunjukkan bahwa website tersebut selalu memberikan informasi yang sama sebagai respon pada setiap pengunjung yang mengaksesnya. Sementara web dinamis merupakan kebalikannya, di mana informasi yang diberikan website tersebut dapat berubah secara interaktif tergantung pada kondisi dan konteks yang distimulasikan oleh pengguna. Pada Web mendatang, diharapkan website merupakan database dan tentunya semakin interaktif dan dinamis kepada pengunjung, atau dinamakan dengan Data Web. Salah satu teknologi yang dikembangkan adalah SPARQL yang menyediakan bahasa query standard dan Application Programming Interface (API) untuk menelusuri database RDF yang terdistribusi pada website.
4. Executable
Pengunjung akan ditambah lagi hak menjadi executable, mengizinkan Anda memodifikasi website itu sendiri. Dapat disimpulkan untuk mewujudkan Web mendatang, maka harus didukung oleh kemampuan dan teknologi yang merealisasikan transformasi dari web yang terpisah secara aplikasi dan penyimpanan data, menjadi saling berinteraksi sesama mesin. Interaksi tidak hanya terjadi antara pengunjung dan website, tetapi juga di antara website itu sendiri dalam formatnya sendiri. Istilah World Wide Web bisa jadi berubah menjadi World Wide Database untuk menunjukkan database yang terdistribusi dan dimungkinkan dengan adanya teknologi yang mendukung semantic web.
Web 1.0 - Ini adalah eranya GeoCities & Hotmail konten yang diberikan hanyalah read only serta bersifat web statis. Orang lebih sering menggunakan link direktori dari Yahoo! dan dmoz untuk melakukan pencarian.
Web 2.0 - Ini adalah era dimana user-generated content berlangsung dimana web tidak hanya bersifat statis namun bersifat dinamis, atau dapat read - write dalam sebuah web.
Masyarakat dapat menggunakannya sekligus pula dapat memberikan kontribusi informasi melalui blogs atau situs seperti Flickr, youtube, Digg dan lainnya. Di era web 2.0 ini pemisah konsumen dan konten penerbit semakin kabur.
Web 3.0 - Era ini adalah era semantik web , personalisasi (misalnya iGoogle), pencarian yang pintar dan periklanan.



Pengertian LMSLMS atau yang lebih dikenal dengan Learning Management System adalah suatu perangkat lunak atau software untuk keperluan administrasi, dokumentasi, laporan sebuah kegiatan, kegiatan belajar mengajar dan kegiatan secara online (terhubung ke internet), E-learning dan materi-materi pelatihan. Dan semua itu dilakukan dengan online. (ellis 2009).
LMS adalah sebuah software  aplikasi E-Learning yang dapat memungkinkan administrator untuk mengelola kursus ataupun training beserta evaluasi yang diinginkan serta report dari seluruh rangkaian kegiatan belajar mengajar.

Karakteristik LMSKarakteristik LMSLMS untuk “Corporate learnig” misalnya, dapat berbagi banyak karakteristik VLE, atau lingkungan belajar virtual , yang digunakan oleh lembaga pendidikan, mereka masing-masing memenuhi kebutuhan yang unik. Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh universitas dan perguruan tinggi memungkinkan Dosen atau Guru  untuk mengelola program mereka dan pertukaran informasi dengan siswa untuk kegiatan belajar mengajar mereka selama beberapa minggu tersebut.  Dan akan bertemu beberapa kali selama minggu-minggu. Dalam kegiatan belajar online bisa ditempuh dalam waktu singkat, diselesaikan dalam sesi online.kegiatan belajar online ini kemudian dikenal dengan E-learning.
Karakteristik lebih spesifik untuk “corporate learning”, yang kadang-kadang mencakup franchisee atau mitra usaha lainnya, termasuk:


Autoenrollment (mendaftarkan Mahasiswa di program bila diperlukan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, seperti judul pekerjaan atau kerja lokasi)
Manajer pendaftaran dan persetujuan
Boolean definisi untuk prasyarat atau equivalencies
Integrasi dengan pelacakan kinerja dan sistem manajemen
Perencanaan alat untuk mengidentifikasi kesenjangan keterampilan pada tingkat departemen dan individu
Kurikulum, kebutuhan pelatihan yang dibutuhkan dan pilihan di tingkat individu dan organisasi
Pengelompokan siswa menurut unit demografis (wilayah geografis, jenis produk, ukuran bisnis, dll)
Pilih mitra perusahaan dan karyawan lebih dari satu pekerjaan judul di lebih dari satu unit demografis

Elis (2009) mengungkapkan bahwa sebuah LMS yang kuat seharusnya mampu untuk:Elis (2009) mengungkapkan bahwa sebuah LMS yang kuat seharusnya mampu untuk:
Memusatkan dan mengotomatisasi administrasi
Self-service dan self-guided service
Mengumpulkan konten dan menyampaikannya dengan cepat
Mengkonsolidasikan inisiatif pembelajaran berbasis web
Mendukung portabilitas standar (dapat diintegrasikan dengan standar e-learning)
Personalisasi konten dan pengetahuan didalamnya memungkinkan untuk digunakan kembali
Penjelasan lain diungkapkan oleh Bailey dalam Watson. Karakteristik umum dari LMS dalam pendidikan masing-masing:
Instruksional objektif dan terikat kepada pelajaran individu
Pelajaran termasuk/dimasukkan dalam standar kurikulum (sesuai dengan kurikulum yang ada)
Course atau materi pelajaran terbagi dalam tingkatan-tingkatan tertentu secara konsisten
Mengumpulkan hasil dari kinerja atau performa siswa
Materi disediakan atau ditetapkan berdasarkan kemajuan/peningkatan hasil belajar siswa
Jenis-jennis LMS  Jenis-jenis LMS dapat diklasifikasikan kedalam dua bagian. Yaitu:
Komersial
Untuk mendapatkan dan menggunakan LMS jenis ini, anda akan dikenakan biaya yang bervariasi, tergantung dari harga yang ditetapkan oleh penyedia learning management system. Contohnya: Blackboard, WebCT, dll 
 Open-source
Learning management system jenis ini bisa didapatkan secara gratis di internet. Fitur-fiturnya tidak kalah hebat dibandingkan dengan jenis komersil. Diantaranya: Moodle, Atutor, Claroline, Saki Project, dll.
Fitur LMS  fitur LMS itu meliputi : Fitur LMS  fitur LMS itu meliputi : 
1.    Fitur Kelengkapan Belajar Mengajar: Daftar Mata Kuliah dan Kategorinya, Silabus Mata Kuliah, Materi Kuliah (Berbasis Text atau Multimedia), Daftar Referensi atau Bahan Bacaan.
1.    Fitur Diskusi dan Komunikasi: Forum Diskusi atau Mailing List, Instant Messenger untuk Komunikasi Realtime, Papan Pengumuman, Porfil dan Kontak Instruktur, File and Directory Sharing.
1.    Fitur Ujian dan Penugasan: Ujian Online (Exam), Tugas Mandiri (Assignment), Rapor dan Penilaian.

Beberapa software LMS yang open source Beberapa software LMS yang open source 
  dotLRN (http://dotlrn.org)
  Freestyle Learning (http://www.freestyle-learning.de)
  Moodle (http://moodle.org)
  OpenACS (http://openacs.org)
Spaghetti Learning (http://www.spaghettilearning.com/)
http://www.romisatriawahono.net  http://www.muhaiminabd.com/2012/04/penjelasan-seputar-learning-management.htmlKarakteristik menurut para ahli:
Software LMS  sumber:

0 Response to "PBK"

Posting Komentar